Sabtu, April 12, 2008

MEMBANGUN BANGSA DENGAN MORALITAS BUDAYA

MEMBANGUN BANGSA DENGAN MORALITAS BUDAYA

Bangsa yang maknur sejahtera dan penuh dengan kedamaain adalah sebuah dambaan bagi seluruh masyarakat indonesia. Dan tidak dapat di pungkiri bahwa semuanya itu tiak akan dapat terwujud dan terelaisasikam sesuai dengan tujan bansga. Karena terciptanya sebuah perdamaain dan kemakmuran suatu bansga tidak bisa di lepaskan dari masyarakat yangberbudaya dan bermoralitas yang mempunyai sifat transformatif. Karena keduahal ini sangat penting sekali untuk menopang tegaknya bangsa dan negara. Karena suatu negara banagsa tiadak hanya perlu adanya pemerintahan yang baik tetapi perlu juaga masyarakat yang mempunyai pegangan budaya yang bermoral. Sehingga dua faktor untuk menegakkan bangsa perlu adanya moralitasa dari masyarakat dan khazanah budaya lokal kita yang sudah di turunkan oleh nenek moyang kita.
Dalam hal ini moralitas sangat penting sekali. Walaupun bangsa kita terkenal dengan banagsa yang mempunyai sifat religius tinggi, tetapi tidak di imbangi sifat spritualitas yang tinggi juga. Artinya nilai-nilai dalam agama tidak dapat dilaksanakan atau subtansi dari ajaran suatu agama tidak di dapat. Sehingga menjadikan bangsa kita bangsa yang mempunyai masyarakat mati setengah badan. Untuk menjadikan bangsa yang mempunyai moralitas tidak cukup dengan pengajaran tentang moral saja. Tetapi perlu adanya pendidikan moral yang mampu melihat realirtas yang ada.
Melihat masyarakat kita sekarang ini yang semakin lama semakin hancur moralnya. Dan semakin jauh dari moralitas bangsa yang kita punyai. Sehingga hal itu manjdikan pekerjaan bagi kita semua untuk dapat merubahnya. Kehancuran moralitas kita banyak sekali di pengaruhi oleh moralitas dari luar yang mana hal itu tidak sesuai dengan ajaran moralitas yang di kita punya. Karena ajaran yang dari luar lebih banyak berorientasi pada segi matrial dan segi individualisme. Hal itu terbukti dengan adanya sistem kapitalisme yang mana kebih berprioritas pada penumpukan kekayaan individu. Sehingga menjadikan masyrakat kita yang sudah terpengaruh oleh ajaran kapitalisme mulai dari level masyrakat bawah sampai level masyarakat yang tinggi atau masyarakat yang mempunyai jabatan dalam struktur pemerintahan ingin mencari kekayaan yang sebanyak-banyaknya walaupun dengan cara yang merugikan bagi khalayak umum hal itu seperti korupsi, perampokan, pelacuran. Moralitas dari luar tidak dapat melihat realaitas yang ada yang dalam Masyarakat kita sehingga hal itu menjadikan tidak cocoknya ajaran itu bila di gunakan untuk masyarakat kita. Mayarakat kita masyarakat yang sudah mempunyai ajaran tentang moralitas yaitu ajaran yang menganjurkan untuk hidup Nerimo Ing Pandum. Semua kehancuran moral bangsa kita lebih banyak di pengaruhi oleh keinginnan untuk mendapat materi yang banyak.
Pendidikan untuk moralitas tidak cukup hanya sebatas pada pengajaraan formal yang kita punya, tetapi perlu adanya pengajaran moralitas yang bersifat praktik dan bersifat atau menekankan pada subtansi pengajaran moral, pengajaran moral yang dari luar tidak bisa melihat realitas bangsa kita karena hal itu nanti tidak dapat di gunakan untuk melihat realitas yang ada sekarang pada masyarakat. Tidak cukup bila hanya satu sistem pengajaran moralitas tetapi perlu adanya perbandingan agar nanti masyarakat kita dapat menelaah mana ajaran yang pas untuk di terapkan pada diri bangsa kita.
Subtansi ajaran moralitas kita yang telah diajarkan oleh nenek oyang kita tidak mempunyai orientasi lain kecuali berorientasi pada pembentukan segi jiwa dan bathin seseorang untuk dapat hidup berdampingan dengan masyarakat yang lain atau manusia yang lain. Berbeda sekali dengan ajaran yang dari luar lebih berorientasi pada pencaraian material. Walaupun itu baik untuk mencari penghidupan tetapi yang tidak sesuai dengan yang ada di daldam moral kita dalah cara yang di guakan untuk mencari.
Yang tidak kala penting dalam membangun bangsa selain dari aspek moral adalah aspek budaya. Dalam hal ini budaya sangat berpengaruh seklai karena budaya adalah sebuah kebiasaan yang mempengaruhi tingkah laku manuisa dalam kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain pembentuk perilaku manusia. untuk itu jikalau budaya kita sudah tidak sesuai dengan tatanan sosial yang ada mka hal itu akan menjadikan sebuah ketimpangan dalam khidupan sosial. Sudah menjadi tugas kita untuk mernjjaga tatanan budaya yang luhur yang di turunkan oleh nenek moyang kita supaya tidak terpengaruh dengan budaya-budaya yang tidak sesuia dengan tatana sosial kita. Sadar atau tidak sadar kita pda sekarang ini terjajah lagi, walaupun penjajahan itu tidak tampak. Penjajahan yang ada pada kita sekarang ini berbentuk penjahaan ideologi dan penjajahan secara ekonomi.
Karena kedua itu adalah dasar pda kehidupan manusia, seperti penjahan secara ideologi itu nanti akan mempengaruhi daya pikir kita atau kepercayaan pada diir kita. Ideologi yang ada yang sesuai dengan diri kita adalah ideologi yangbersifat benar-benar pada kenyakinan. Tetapi ideologi yang baru yang mana datangnya dari pihak dari kta lebih banyak mengadung keyakinan yang berupa kenyakinan untuk mendapat finanasial yang banyak tanpa harus memperhatikan orang lain karena itu beda dengan tatanan budaya kita gotong royong dan kebersamaan dala satu rasa. Disamping itu juga penancapan ideologi yang dari luar mempunyai banyak jalan seperti tayangan telivisi. Secara sadar sudah banyak tayangan telivisi yang dari luar yang mendominasi dalam kancah pertelivisian kita terutama tayangan anak-anak dan ironis banyak yang berbau pada kerasan walaupun itu dalam bentuk kartun.
Jadi dalam hal ini anak-anak generasi bangsa kita mulai darikecil sudah di tancapkan pada diri mereka sebuah ideologi dari tayangan TV yang mana hal itu banyak yang tidak sesuai sdengan tatanan budaya kita. Sudah terbukti dengan jelas banayak tingkah laku generasi bangasa ini yang yang meniru gaya yang ada pada tayanganb telivisi, pserti terjadinya kekerasan anak setelah mereka nonton tyayuangna telivisi yang berbentuk gulat jadi perlu adanya pegawasan yang ketat jika anak banyak menonton yang berbau pada kekerasan dan pertarungna.
Dan ang banyak dalam interkasi sosial adalah dalam bidang ekonomi0,karena dalam hal ini semua manusia mengalami nya interaksi dalam hal ekonomi. Mau tidak au bangsa kita harus menganut sistem ekonomi internasional yang telah di kuasai ataui dalam genggamman amerika karena bnagsa kita telah terikat dengan World Trade Organitation ( WTO). Jadi semua keputusan yang berkaitan dngan ekonomi harus menganut sistem internasional. Utnuk dapat memutuskan kebijakan yang sesusain dengan kondisis bangsa kita. Kita harus dapat keluar dari sebuah genggamman itu.
Karena sisitem ang da lebih menekannkan pada sistemperbudajkan artinya manusia pkerja hanya di pandang sebgai budakyang da[at menghasilkan keuntungan. Hal itu berbeda sekali dengan kulutr bangsa kita menekiankan pada sistem kekeluargaan atau dalam bahasa jawanya mangan ora’ mangan sepenting kumpul . sehingga kita harus melakukan revitalisasi untuk bisa menonjolkan kultur bansa kita di dalam mengaturn bangasa dan negara.
Akhirnya, semua itu tidak dapat berubah tanpa aa suatu gerakian unutk merubahnya. Sudah menjadi tugas kita sebagai Agent Social Of Change untuk dapat6 melakukan perubahan untuk bangasa yang sesuai dngan kultur dan tatanan kehidupan bagasa ini. Tanpa adanya suatu perubhan maka kita semua kakan tetap dalam genggamman konnspirasi dunia. Dan kehidupan kita tidak aman dan tidak mempunyai arti karena kzanah budaya kita nyang sesuai dengan tatanan banagsa kita sudah hilang. Dan kahirnya, perubahan adalah suatu yang harus kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Permainan